Kenangan

Senin, 25 Januari 2010

Sinetron Pansus Century

Sinetron Pansus Century
By: Wahadi, S.KM

Surabaya. Akhir-akhir ini kita di suguhi tontonan panjang dan mengarah membosankan di TV tentang “Sinetron Century” Sinetron dengan content Investigasi kasus bailout century sebesar 6,7 T oleh para wakil kita yang terhormat di DPR RI. Kasus ini begitu menyeruak ke permukaan karena actor yang terlibat adalah Aktor Gaek Bung Boediono, Artis Keuangan Mbak Sri Mulyani, para artis2 BI Production house, artis medioker KKSK, artis new comers LPS dan artsi2 ndeso dan katro negri ini. sinetron ini juga memperburuk Rating program 100 hari sang sutradara Indonesia, SBY beserta crewnya para Mentri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Sehingga rating merekapun kalah jauh dengan sinetron satu ini. begitu tenggelamnya Rating kerja para mentri ini sampai-sampai tidak terdengar lagi bagaimana keberhasilan mereka berkarya selama hampir 100 hari ini. Tidak hanya itu, menurut survey lembaga rating Indobarometer, populeritas bung boedi dan Pak SBY turun di mata publik. Drama century begitu menggerus energy bangsa ini karena sangat mahal biaya sinetron ini. Dana 5 M di anggarkan untuk menuntaskan kasus ini, perkiraan panjang sinetron ini adalah 60 hari dan berakhir 4 Maret nanti. Semakin menarik sinetron ini karena intrik-intrik di dalamnya. Intrik itu di bawakan dengan bagus oleh mantan pesinetron juga Mas Ruhut Sitompul dari Rumah Produksi PD dengan Cak Gayus dan Ara Sirait dari Rumah Produksi PDI-P. bahkan intrik ini membuat SBY selaku Sutradara negri ini turut bicara mengenai Etika perfilman yang mungkin sempat di langgar para Insan sinetron negri ini, khususnya yang menggarap Sinetron century ini. Tidak hanya itu, bahkan di adakan pertemuan Bogor yang mengundang ketua lembaga perwakilan artis senayan, DPR Pak Marzuki Alie, Ketua Majelis yang mengurusi UUD perfilman Opa Taufik Kiemas, Ketua Lembaga Pengaudit Dana film, BPK Mas Hadi Purnomo, serta 2 Lembaga penyidang masalah perFilman Nasional Ketua MA dan MK . Mereka di undang Langsung Oleh Pak Sutradara Indonesia, Pak SBY. Dan pembahasannya juga masalah berat yaitu masalah Pemakzulan, Impeachment Sutradara dan wakli sutradara. Para penonton setia negri ini masih menunggu-nunggu bagaimana akhir kisah century ini. Apakah berakhir dramatis, sad ending, happy ending ataukah berakhir dengan Foreshodowing, sesuatu yang sudah bisa terbaca para penonton, tidak ada sama sekali kejutan berarti. Semoga kerja sama antar Rumah Produksi yang di gawangi PD dengan beberapa rumah produksi seperti PKS, PAN, PPP dan GOLKAR tidak membuat dan menyusun skenario busuk untuk menghilangkan fakta dan mengedepankan kepentingan atau upaya penyelamatan aktor-aktor gaek yang bermain didalamnya. Karena tidak biasa jika sinetron di negri ini berakhir dengan terbunuhnya para tokoh utama, harusnya yang mati adalah tokoh antagonis, atau tokoh ketiga yang dikorbankan untuk menyelamatkan tokoh utama tadi. Para pembuat film di negri ini masih banyak yang berpikir kolot dan jauh dari revolusionis, mereka belum terbuka untuk membuat film yang kreatif dan berani serta mendobrak pakem yang ada dan berlaku, yang penting laku pasaran, menghasilkan uang besar yang bisa di bagi-bagi dengan insan perfilman lainnya dengan bermain cantik sehingga tidak terendus lembaga sensor film yang namanya KPK. Atau mungkin yang terpenting “ABS” Asal Bapak Senang. Oke saya selaku penikmat film di Indonesia, menghimbau para penonton untuk sabar, menunggu hasil akhir. Apapun hasilnya nanti ingat kita adalah satu bangsa, satu bahasa, INDONESIA. jangan sampai ada kerusuhan, demo anarkhi bahkan sampai chaos karena akhir filmnya jelek menurut sebagian orang. Silakan berekspresi atas ketidak sukaan karena memang berekspresi dijamin sebagai HAM, tapi jangan sampai dilakukan dengan kebablasan dan bertindak tidak bertangung jawab. Kita bukan negara BONEK yang melakukan banyak kerusuhan demi kerusuhan. Sudah cukup energy kita tersita, sudah lelah badan ini karena hal2 yang remeh, seharusnya keringat ini, peluh ini, darah ini, dan jiwa ini kita korbankan untuk membangun negri, menuju bangsa berperadaban untuk menusul ketertinggalan dari bangsa-bangsa lainnya yang sudah jauh malangkah menuju keadilan dan kesejahteraan. Cukuplah ini insiden terakhir yang mmeporak-porandakan, sampai disini saja kisah kelabu yang menghampiri, inilah faktor yang membuat kita masih saja cepat berjalan di tempat. Ayo anak Bangsa kita bersatu!!!

Wahadi.rantisi@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar